Lingga – Masyarakat Desa Tajur Biru, Kecamatan Temiang Pesisir mempertanyakan jaringan Telkomsel yang hidup hanya pada sore hari dan mati ke esok harinya pukul 11.00 siang sejak satu tahun terakhir ini, kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lingga, Senin (15/4/2024).
Keluhan masyarakat terkait signal Telkomsel kerap kali menjadi perhatian warga yang tinggal di Desa Tajur biru dikarenakan akses jaringan selalu terputus.
Pelayanan yang seharusnya dapat dinikmati seluruh masyarakat, namun hingga kini belum ada solusi untuk diatasi secara langsung oleh pihak Telkomsel sebagai kebutuhan dalam pelayanan publik.
Seperti halnya pengunaan di Kantor Camat, Kantor Desa yang menjadi sentral bagi Pemerintah berkaitan dengan keperluan Administrasi menjadi terkendala disebabkan jaringan Telkomsel tidak berfungsi dengan baik.
Joni nama samaran, salah seorang Warga Desa Tajur mengungkapkan halnya kepada Media ini melalui telepon WhatsApp Minggu (15/4) kemarin, guna mempertanyakan kapan? dan kapan? signal jaringan Telkomsel bisa digunakan dengan layak dan semestinya bagi masyarakat di Wilayah Kepulauan ini.
Ia meminta Kepada Dinas Kominfo Kabupaten Lingga dan pihak-pihak terkait yang berhubungan dengan Telkomsel agar bisa menangapi persoalan kebutuhan signal di Desa nya.
“Sampai kapan masyarakat bisa menikmati jaringan dan signal Telekomunikasi, kepelosok kampung kami, seperti yang dinikmati di Desa Pulau Bukit dan Rejai,” tanya J mengatakan keluh nya kepada Media ini.
Masyarakat menunggu agar pihak Telkomsel dan Pemerintah Kabupaten Linga bisa menjawab sebagai harapan yang dikeluhkan satu tahun belakangan ini.
“Apakah pembiaran ini terus dibiarkan begitu saja tanpa solusi dan mati suri yang terus terjadi di Desa Tajur Biru dan kemana lagi kami harus mengadu,” ucapnya penuh kesal, karena jaringan Telkomsel yang tidak memadai.
Kami mendesak Pemerintah Kabupaten Linga “agar serius mendengarkan keluhan masyarakat Desa Tajur Biru, Desa Pulau Batang, Desa Temiang, Dusun Pasir Gagah bahkan sampai ke Limas untuk segera mengatasinya,” tegas Joni yang tidak ingin nama aslinya disebutkan.