Tanjungpinang — Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Perkumpulan Penjahit Indonesia Raya (PIR) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) akan mengadakan pelatihan menjahit gratis untuk masyarakat Kepri.
“Organisasi ini di bawah naungan bapak Prabowo sebagai dewan kehormatan, tujuan kita yaitu mengumpulkan orang-orang yang tidak bekerja untuk mengikuti pelatihan menjahit, dan diberikan uang transportasi,” kata Ketua DPW Perkumpulan Penjahit Indonesia Raya Provinsi Kepri, Abdullah Mustafa, Sabtu(21/12/2024).
Melalui pelatihan ini, sebut Abdullah Mustafa, masyarakat Kepri bisa meningkatkan kompetensi atau memperoleh tambahan pengalaman.
“Paling tidak mereka yang mengikuti pelatihan menjahit, bisa menjahit baju untuk anak-anaknya sehingga mengurangi ongkos biaya hidup,” ucapnya.
Untuk mengikuti kegiatan pelatihan tersebut, masyarakat Kepri hanya cukup membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan batas usia maksimal 50 tahun.
“Pendaftar pelatihan menjahit hanya untuk berumur di bawah 50 tahun, menjahit itu diperlukan mata yang sehat, untuk syaratnya hanya diperlukan KTP saja,” jelas Abdullah.
Hingga saat ini jumlah pendaftar pelatihan, Abdullah mengatakan angkanya sudah mencapai 1.000 orang.
“Alhamdulilah sambutan masyarakat sangat luar biasa. Sampai hari ini saja, pendaftar pelatihan menjahit mencapai 1000 lebih, hampir 99 persen yang daftar itu dari ibu rumah tangga,” katanya.
Sedangkan pelaksanaan kegiatan pelatihan tersebut, Abdullah menyampaikan akan diadakan setelah lebaran idul fitri tahun 2025.
“Jika makin ramai pendaftarnya, maka akan dibuat tiga shift pelatihannya. Pagi, Siang, Sore ataupun malam, waktunya 1 hari itu maksimal 4 jam selama 14 hari. Rencananya pelatihan ini dilaksanakan lepas lebaran sudah dimulai pelatihannya,” ujarnya.
Di ketahui, organisasi ini terdiri dari DPW tingkat provinsi sedangkan DPD tingkat kota/kabupaten. Saat ini, DPW Perkumpulan Penjahit Indonesia Raya Provinsi Kepri sudah menyerahkan mandat dan membentuk DPD Tanjungpinang, Kabupaten Bintan, dan Kabupaten Lingga. Selain itu, sudah mendapatkan legalitas dari Kesbangpol.
Abdullah optimis dengan adanya pelatihan menjahit ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi tahun 2025 di Provinsi Kepri.
“Prinsip saya, di tahun 2025 akan membantu perekonomian di Kepri dengan target 0,3 persen, insyallah saya berkorban untuk mereka dapat kepandaian bisa menjahit,” pungkasnya.