Anambas — Proyek Penanganan Jalan Peninting-Payalaman Kabupaten Kepulauan Anambas dengan nilai kontrak Rp 54.877.252.000 sumber dana APBN 2023/2024 yang dimenangkan oleh PT Kisna Jaya, menjadi perbincangan hangat di kalangan warga setempat, Selasa (11/3/2025).
Pasalnya, proyek bernilai miliaran tersebut hingga saat ini belum rampung dikerjakan dan sudah melebihi batas waktu pengerjaan. Pantauan di lapangan juga, tampak ketebalan aspal turut diragukan agregratnya, serta diduga kuat adanya Mark Up karena tidak sesuai Rincian Anggaran Biaya (RAB) yang tertera dikontrak.

Untuk di ketahui, tertera pada papan plang proyek Penanganan Jalan Peninting-Payalaman Kabupaten Kepulauan Anambas yang dikerjakan PT. Kisna Jaya, untuk masa pengerjaannya itu selama 390 hari kalender atau sekitar 13 bulan yang di mulai pada Desember 2023 hingga 2024.
Kendati demikian, PT. Kisna Jaya masih aman dari pantauan Aparat Penegak Hukum (APH) dan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Republik Indonesia (RI) Perwakilan Kepri.
Tak hanya itu, Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (SPJN) Wilayah I Provinsi Kepri diduga berkongkalikong dengan PT. Kisna Jaya untuk mengatur dan memenangkan lelang proyek tersebut.
Pada tanggal 24 Februari 2025, Redaksi Media Centraliputanesia.co.id menghubungi Kasubbag Humas Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Kepri di Batam, Andri Mardiansyah guna mengkonfirmasi terkait permasalahan Pengerjaan Proyek Penanganan Jalan Peninting-Payalaman Kabupaten Kepulauan Anambas yang dikerjakan oleh PT. Kisna Jaya.
Namun, Kasubbag Humas Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Kepri di Batam, Andri Mardiansyah memilih diam seribu bahasa terhadap pertanyaan yang dilayangkan oleh Redaksi Media Centraliputanesia.co.id.
Di sisi lain, terdapat fakta yang mengejutkan dari salah seorang warga Air Nangak saat ditemui wartawan Centraliputanesia pada hari minggu (23/2) di lokasi Proyek. Ia mengatakan, PT. Kisna Jaya sedang melakukan perbaikan aspal di sepanjang jalan Peninting-Payalaman dengan dalih masa perawatan.
“Bagaimana pulak, kontrak sudah habis jalan masih ada yang rusak. Kok, dibilang masa perawatan” katanya dengan kecewa.
Sambungnya, ia lebih dalam mengutarakan kekecewaan terhadap PT. Kisna Jaya, kenapa tidak sungguh-sungguh mengerjakan proyek tersebut padahal anggarannya miliaran. Seharusnya warga setempat sudah dapat menggunakan jalan Peninting-Payalaman.
“Emangnya, Proyek ini sudah diserah terima kepada pemerintah. Setau saya, kalau siap dikerjakan, jika nantinya ada kerusakan. Baru masa perawatan bisa dilakukan untuk menutupi jalan yang rusak,” kata Warga meminta agar namanya tak disebutkan kepada wartawan Centraliputanesia.