Anambas – Warga Desa Tarempa Selatan terpaksa gigit jari setelah petugas Sistem Penyedia Air Minum (SPAM) Siantan memutuskan tidak mendistribusikan air bersih ke wilayah setempat.
Usut punya usut, tidak didistribusikan air disebabkan Kepala Desa Tarempa Selatan, Surianto atau perangkat desa tidak hadir pada rapat yang digelar di kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Anambas, Batu Tambun.
Rapat ini untuk membahas biaya operasional atau gaji pekerja SPAM. Mengingat sejak Januari lalu petugas tidak mendapatkan gaji karena dalam masa peralihan status menjadi PPPK.
Hal ini sangat disayangkan oleh seorang warga setempat, Ihsan Imaduddin. Menurutnya, tidak patut seorang Kades untuk tidak datang rapat yang membahas masalah warganya sendiri.
“Sebagai pemimpin harus hadir, memberikan solusi agar masalah air dapat diselesaikan. Bukannya tidak datang,” Ujar Ihsan ke Redaksi Media ini, Minggu (16/3)
Ihsan juga menyayangkan sikap kades yang arogan saat mencoba konfirmasi melalui pesan WhatsApp. Dalam pesan itu, Kades malah berniat ingin mengusirnya dari wilayah Tarempa Selatan.
“Padahal saya hanya meminta penjelasan saja kenapa tidak hadir di rapat dan kalau tidak mau melayani warga sebaiknya mundur. Akibatnya ribuan warga terancam kekeringan air,” tutur Ihsan.
Ihsan meminta Inspektorat dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) untuk melakukan pembinaan kepada Kepala Desa Tarempa Selatan, Surianto.
“Tidak elok kalau jawabannya seperti itu, baiknya Inspektorat dan Dinas PMD lakukan pembinaan lah agar kejadian ini tidak terulang kembali,” tegas Ihsan.(T.4z)