Tolak Kursi Pesawat, Bupati Aneng Pilih Lesehan di Kapal Ferry Bareng Masyarakat

Bupati Kepulauan Anambas, Aneng (berkaus biru), tampak duduk lesehan bersama warga di dek belakang kapal ferry MV Seven Star dalam perjalanan menuju Anambas, Jumat (18/7).

Batam – Dalam sebuah perjalanan laut dari Tanjungpinang menuju Kabupaten Kepulauan Anambas pada Jumat pagi (18/7/2025), pemandangan tak biasa tertangkap kamera. Bupati Kepulauan Anambas, Aneng, tampak duduk lesehan di lantai belakang kapal ferry MV Seven Star, membaur hangat bersama para penumpang lainnya.

Tanpa protokoler, tanpa jarak. Mengenakan kaus biru santai dan kacamata hitam, Aneng terlihat tersenyum lepas, bersandar di dinding kapal, ngobrol santai dengan warga yang juga tengah dalam perjalanan pulang ke Kabupaten Kepulauan Anambas. Tidak ada kursi VIP, tak ada sekat jabatan hanya seorang pemimpin yang duduk setara dengan rakyatnya.

Momen kebersahajaan ini langsung menyita perhatian penumpang di kapal tersebut. Hal ini diketahui redaksi media ini dari sebuah rekaman video singkat yang dikirim oleh warga.

Dalam video tersebut, seorang pria mengatakan:

“Hari ini saya bersama Bupati Anambas, pak Aneng. Pak bupati apa adanya bersama masyarakat di dalam kapal, kita makan bersama dengan roti yang dibawa pak bupati.” katanya.

“Informasinya kata pak bupati, beliau awalnya nak naik pesawat dan sudah ada yang mau cancel untuk beliau, tetapi beliau memilih naik kapal saja.” tambahnya.

Sementara itu, dalam video yang sama, Aneng turut menyampaikan:

“Makan sama-sama, banyak dikenyang dan sikit sama rasa, sampai ketemu di pelabuhan Tarempa,” ujar Aneng.

Meski belum ada informasi resmi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Anambas terkait Bupati Aneng duduk lesehan di Kapal Ferry MV Seven Star tersebut, kehadirannya yang santai dan membumi dinilai menjadi contoh kepemimpinan yang tidak hanya hadir di atas podium, tetapi juga di tengah masyarakat bahkan dalam situasi paling sederhana sekalipun.

Dalam suasana sempit dan seadanya di dek kapal, justru muncul gambaran nyata bahwa kedekatan seorang pemimpin dengan rakyatnya tak harus melalui pidato panjang atau acara mewah cukup dengan duduk bersama, mendengarkan, dan hadir tanpa jarak. (R.4z)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *