Tanjungpinang – Semangat kebangkitan tradisi bahari di Kepulauan Riau melalui ajang Sea Eagle Boat Race di Batam, memantik bara rindu di hati para mantan atlet dayung di Kota Tanjungpinang. Mereka berharap agar gemuruh suara tambur dan kayuhan serentak para pendayung perahu naga kembali menghiasi perairan ibu kota provinsi itu.
Sasjoni, mantan atlet dayung perahu naga asal Tanjungpinang yang pernah berlaga di berbagai kejuaraan Dragon Boat di Padang (Sumbar) dan Belakang Padang (Batam) pada periode 2004–2009, mengungkapkan kerinduannya terhadap masa-masa kejayaan olahraga air tersebut.
“Dulu kami membawa nama Kota Tanjungpinang dalam ajang besar antardaerah. Sekarang sudah saatnya tradisi itu dihidupkan kembali. Akan indah sekali jika Dragon Boat Race bisa kembali digelar di Alun-Alun Tepi Laut, Taman Gurindam 12,” ujar Sasjoni mengenang, Jumat (31/10)
Kenangan yang Belum Pudar
Bagi Sasjoni dan rekan-rekannya, perahu naga bukan sekadar olahraga, melainkan simbol kebersamaan dan kekuatan kolektif masyarakat pesisir. Setiap kayuhan membawa semangat juang, menyatukan irama tubuh, air, dan budaya Melayu yang sarat makna.
Harapan untuk Wali Kota
Ia berharap Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, dapat memasukkan kegiatan Dragon Boat Race dalam agenda pariwisata tahun 2026. Kegiatan itu dinilai mampu menghidupkan kembali semangat bahari, memperkuat identitas daerah, dan menjadi daya tarik bagi wisatawan.
“Kegiatan seperti ini bukan hanya menghidupkan semangat olahraga dan kebersamaan, tapi juga menggairahkan pariwisata dan ekonomi masyarakat,” tambahnya.
Kebangkitan Tradisi Bahari
Sasjoni menilai, Tanjungpinang memiliki potensi besar untuk menggelar ajang bergengsi tersebut. Dengan latar keindahan laut dan ikon Taman Gurindam 12, Dragon Boat Race akan menjadi tontonan menarik yang merekatkan nilai budaya dan potensi wisata daerah.
Regenerasi dan Semangat Baru
Ia juga mendorong agar kegiatan ini sekaligus menjadi sarana regenerasi atlet muda di Tanjungpinang. Dengan pembinaan yang konsisten, semangat olahraga dayung bisa kembali mengalir di dada generasi muda.
Menjaga Identitas Pesisir
Lebih dari sekadar olahraga, Dragon Boat Race mencerminkan jati diri masyarakat bahari Kepulauan Riau. Melalui kegiatan ini, nilai gotong royong, kerja keras, dan solidaritas bisa terus diwariskan dari generasi ke generasi.
Saatnya Tanjungpinang Bangkit
Kini, para mantan atlet dan pecinta olahraga air di Tanjungpinang berharap agar riuh tambur perahu naga kembali menggema di tepian laut kota. Semangat bahari yang pernah membesarkan nama daerah, diyakini bisa menjadi energi baru dalam membangkitkan olahraga, budaya, dan ekonomi masyarakat pesisir.(R.4z)






