Anambas — Praktisi Hukum yang juga Notaris Senior Kepri, Johari, SH. M.Si secara resmi bergabung pada Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kabupaten Kepulauan Anambas. Hal itu ditandai dengan terbitnya Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai besutan Prabowo Subianto pada Kamis, 1 Agustus 2024 lalu.
“Hari ini, pak Johari sudah resmi menjadi kader Partai Gerindra Kabupaten Kepulauan Anambas” ujar Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Kepulauan Anambas, Hj. Tetti Hadiyati, SH, kepada awal media, Jum’at, 2 Agustus 2024.
Anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Anambas tiga periode itu, mengatakan dengan kehadiran Johari di Partai berlambang kepala burung Garuda itu, dapat menjadi penggerak mesin partai Gerindra pada Pemilu yang akan datang.
“Tentunya dengan bergabungnya pak Johari ini bisa membawa gerbong suara baru bagi partai Gerindra pada Pemilu yang akan datang,” ujar politisi gender itu.
Tetti meyakini partai Gerindra dapat berjaya kembali pada pemilu yang akan datang, lantaran Johari sendiri telah memiliki basis relawan yang punya militansi tinggi yang dibuktikan saat Pilkada Anambas 2019 lalu.
“Dengan perolehan suara sebanyak 8.600 saat Pilkada lalu, tentu menjadi tolak ukur bahwa Johari, memiliki basis massa riil di lapangan. Dan ini yang kita harapkan akan berdampak pada peningkatan suara Partai Gerindra pada pemilu legislatif yang akan datang,” tambah Tetti yang digadang-gadang akan ikut Pilkada Anambas tahun 2024.
Saat ditanya, apakah dengan bergabungnya Johari yang juga Ketua Ikatan Notaris Indonesia (INI) Provinsi Kepri itu, dipersiapkan dalam kontestasi Pilkada Anambas? Tetti tidak membantahnya. Ia mengakui bahwa DPC Gerindra Kepulauan Anambas, telah mengusulkannya ke DPD dan DPP Partai Gerindra untuk ikut berkontestasi pada Pilkada Anambas.
“Iya, sebagai partai pemenang Pilpres, tentu Gerindra tidak ingin menjadi penonton. Karena untuk menjalankan roda pemerintahan yang efektif, maka diperlukan konektifitas pemerintah dari pusat hingga ke daerah. Jika Bupati atau Wakil Bupatinya dari partai yang berbeda dengan pemerintah pusat, maka kita agak kesulitan membangun daerah, apatah lagi, Anambas sangat bergantung dengan suplai anggaran APBN,” terang Tetti lagi.