Tanjungpinang – Gerakan Anak Melayu Negeri Riau (GAMNR) menyatakan keberatan atas rencana Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau yang akan meminjam dana dari Bank Riau Kepri Syariah (BRKS) untuk membiayai pembangunan Tugu Bahasa di Pulau Penyengat.
Ketua GAMNR, Said Ahmad Syukri atau yang akrab disapa Sasjoni, menegaskan bahwa langkah meminjam dana dengan membebankan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di masa depan tidak tepat jika hanya digunakan untuk proyek seremonial.
> “Utang daerah adalah beban generasi mendatang. Kalau hanya untuk membangun tugu, itu bukan prioritas, apalagi saat rakyat masih menghadapi persoalan air bersih, pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja,” tegas Sasjoni melalui pesan WhatsApp, Kamis (21/08).
Menurut GAMNR, pembangunan Tugu Bahasa sebaiknya dilakukan secara bertahap dengan perencanaan APBD yang transparan dan berkeadilan, bukan melalui skema pinjaman yang berpotensi membebani fiskal daerah.
Adapun tuntutan GAMNR adalah sebagai berikut:
1. Gubernur Kepri meninjau kembali rencana pinjaman ke BRKS untuk pembangunan Tugu Bahasa.
2. Mengutamakan pembangunan yang menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat Kepri.
3. Membuka dialog publik terkait skala prioritas pembangunan daerah agar kebijakan tidak hanya berorientasi pada proyek seremonial.
“Jangan gadaikan masa depan rakyat hanya untuk sebuah tugu. Utang itu tanggungan seluruh masyarakat Kepri, bukan sekadar pencitraan politik,” tutup Sasjoni.(R.4z)