Tanjungpinang – Aliansi Gerakan Bersama (GEBER) bersama LSM Gerakan Tuntas Korupsi (GETUK) Provinsi Kepri, Senin 25 Agustus 2025, turun ke jalan untuk menggelar aksi damai menyoroti peredaran rokok non cukai asal Batam yang diduga merugikan negara hingga miliaran rupiah setiap bulannya.
Selain merugikan negara, peredaran rokok non cukai juga disebut menjadi lahan basah bagi jaringan mafia rokok dan terindikasi kuat sarat praktik tindak pidana korupsi yang melibatkan cukong maupun penguasa daerah.
Namun, aksi damai yang sedianya akan berlangsung di depan Kantor Bea Cukai Tanjungpinang tidak jadi diteruskan. Sebelum jarum jam menunjukkan pukul 09.00 WIB, Kepala Kantor Bea dan Cukai Tanjungpinang, Joko Pri Sukmono, langsung menyambut para peserta aksi dan mempersilakan mereka masuk untuk melakukan dialog interaktif di ruang rapat.
Dalam keterangannya, Penanggung Jawab Aliansi GEBER Kepri, Jusri Sabri yang juga Ketua LSM GETUK Kepri, menegaskan bahwa tuntutan aksi tetap mereka sampaikan.
“Sikap terpuji dan atensi Kepala Kantor tetap kita hargai kemudian mereka (Bea Cukai-red) mengharapkan agar selalu berkordinasi, berkolaborasi bilamana ada hal penting yang perlu dibahas. Upaya kebaikan yang ditawarkan Pak Joko Pri Sukmono harus kita hargai dan terkait masalah tuntutan biarlah dulu dipelajari, andaikan aspirasi dan tuntutan yang kita sampaikan belum ada perubahan tidak tertutup kemungkinan aksi demo yang lebih seru dan jumlah besar akan dilanjutkan nanti,” kata Jusri Sabri.
Walaupun dialog sudah dilakukan, Jusri menegaskan bahwa laporan Aliansi GEBER dan GETUK ke Mabes Polri, Dirjen Bea Cukai, dan KPK pusat di Jakarta tetap berjalan. Mereka menunggu progres tindak lanjut Bea Cukai sesuai kesepakatan.
Terkait alasan tidak adanya orasi panjang di lapangan, Jubir GEBER Kepri, Ustadz Riswandi, S.Ag, menjelaskan bahwa dialog interaktif lebih diprioritaskan.
“Atas pertimbangan itu, langkah persuasif lebih kami kedepankan. Aspirasi yang kami bawa justru bisa tersampaikan langsung melalui dialog resmi dengan pihak Bea Cukai,” ujar Ustadz Riswandi.
Ia menegaskan, keberhasilan aksi kali ini bukan diukur dari lamanya orasi, melainkan sejauh mana aspirasi masyarakat bisa langsung masuk ke meja kebijakan.
“Kami tetap konsisten mengawal isu rokok ilegal dan dampaknya bagi masyarakat. Dialog hari ini adalah langkah awal, bukan akhir. GEBER akan terus mengawasi tindak lanjut Bea Cukai dalam menegakkan aturan dan melindungi kepentingan masyarakat Kepri,” tambah Riswandi.
Sementara itu, Kepala Bea Cukai Tanjungpinang, Joko Pri Sukmono, menekankan perlunya sinergi antar-aparat dalam pengawasan.
“Kita sesama APH saling berkoordinasi dan masalah rokok ini sudah lama. Memang kita akui ada kelemahan di penegakkan hukum, dan Bea Cukai tidak bisa bekerja sendiri makanya kami minta didampingi pihak Polres, Satpol PP dan TNI,” ujarnya.
“Kami sangat terbuka untuk berdiskusi, kalaupun masih ada kekurangan tolong dikoreksi. Kita minta kepada bapak-bapak yang hadir hari ini tolong informasikan ke kita kalau ada masuk rokok non cukai ke sini dan bareng-bareng kita tangkap itu harapan kami,” tutup Joko Pri Sukmono. (R.4z)